Pesan Bwat Anakku Panji.

Panji Say, Bapak minta maaf deh, tak bisa kau temui di siang hari, karena Bapak mesti ngamen untuk penuhi hajat hidup Bapak yang, tak keruan nasibnya ini.

Namun Bapak ingin kau tetap ingat pada tujuan Hidupmu dan tetap selalu ingat pada Tuhan. Itu akan membuatmu tetap tegar dalam menghadapi masalah apapun.

Siang ini tadi aku dengar kau ucapkan, keinginanmu untuk jadi orang yang bisa di ajeni dan di hargai, oleh banyak orang bukan karena Uang, Harta, Kekayaan, Pangkat dan kekuasaan, Tapi oleh DIRIMU SENDIRI.

Tahu kamu Panji? Bapak amat senang dan bersyukur sekali Panji bisa berpikir ke situ. Yah………itulah yang Bapak inginkan darimu. Bapak ingin kau dan Adikmu bisa di HARGAI oleh orang lain bukan karena orang, kaya atau orang miskin, pinter atau bodoh, berpangkat ataukah gembel, namun Bapak ingin dirimu di hargai orang lain sebagai dirimu.

Dan itu hanyalah bisa dengan kau itu menunjukkan dirimu sebagai orang yang baik, dan berguna bagi nusa dan bangsa ini, sekalipun dirimu itu hanyalah orang yang miskin, namun juga jangan terus, tidak mau berupaya agar kita kaya sebab dengan kekayaan, kita akan bisa berbuat lebih banyak lagi kan? Hanya juga jangan lalu andalkan kekayaan kita itu untuk segala hal, atau juga menjadi kita ini hanya terfokus pada materi semata hidup kita ini. Paham kan?

Soal, kau akan kuliah, sekali lagi, Bapak dukung, namun Bapak ingin kau temui Bapak di Selatan Tugu Lilin Penumping, hanya saja, bapak sampai di situ, biasanya antara jam 8 malam hingga jam sembilan, lalu kadang Bapak setelah istirahat di situ sampai 21.30 atau 22.00 kadang Bapak ke Masjid Tak mirul Islam di sebelah selatannya itu, untuk membersihkan diri dan juga sholat kalau Bapak belum sempat sholat Isya. Atau ke warnet, sekitar 2 jam kalau lagi ada kepentingan.

Lalu Bapak ini mau tanya, kau akan MASUK U.I . ? DAn sekarang baru ikut Les untuk bisa dapatkan beasiswa ke situ? Bagus, hanya Bapak ingin juga kasih tahu kamu, nanti Bapak jangan kau tinggal, ya? Bapak ingin kamu bilang itu semua secara langsung dan Bapak ingin tahu rencanamu. Bapak usahakan, nanti setelah masuk, kamu masih dapatkan Beasiswa lagi juga, khususnya bila Bapak tak bisa kasih kamu uang secara langsung.

Kamu jangan ngelokro, namun juga jangan mengentengkan soal, kemungkinan kesulitan memenuhi hidup di perantauan sebagai Mahasiswa dan anak kos. Berat anakku. Apalagi di kota besar macam Jakarta, yang notabene, biaya hidupnya tinggi banget. Kalau tiap makan saja minimal kamu habiskan Rp. 5000, x3, masih belum jajannya, dan kalaupun kamu pengin tahu transport di Jakarta mungkin sekarang untuk jarak, Solo Kartasura, sekiar Rp.3000, dan kalau dari U I, ke Monas, bisa habis Rp. 10.000 sekali jalan. bukan PP.

Paham kan Panji? NAMUN ITU SEMUA NANTI BAPAK COBA ATASI ITU JUGA.

rus ini Bapak ingin sedikit, walaupun adikmu DHANA belum dapat ikut lihat n Baca / pakai Internet, namun Bapak ingin kasih ia itu sedikit hiburan di pesan ini.

Haloo DHANA, Bapak ingin kau lihat ini deh. tapi kok gambarnya susah yah uploadnya? Coba Bapak bikin yang ini deh.

Harimurti ingat ini?

Suatu hari, di dekat Sasmaya, jl. Dr. Rajiman Solo, di tengah keramaian Pedagang di luar Pasar Kadipolo saat itu [th.2006], seorang lelaki sedang duduk mengelosot di emper ruko, dekat dealer Kumpul Jaya. Ia sedang membacakan sebuah komik kepada anaknya yang baru berumur, sekitar 4 tahun. Tiba2 ada seorang pemuda, berbadan tinggi, berbaju abu2 dan memakai topi laken, mendekati orang itu. Ia lalu bertanya pada orang yang bersama anak kecil itu. ” Pak rumahmu di mana?” Lalu dijawab orang itu ” Rumah saya di sini “. Dengan sinis pemuda itu, lalu mengucapi orang itu, “Oh, rumahmu di sini?” katanya sambil tangannya seakan menepuk kepala orang itu, tapi tidak kena. Orang itu agak berang lalu ia memaki, ” Eling2 tempike lonthe Megawati, kenthire nemen, sing pejabat apa sing kere mlarat pada wae kabeh! Yen ga nyerikake aku ga marem!” [Ingat2, “itunya” Megawati, sinting benar, yang miskin maupun pejabat sama saja, kalau tidak bikin aku berang tidak puas]. lalu pemuda itu tersipu malu kali, dan kemudian duduk di dealer itu dan ngobrol sebentar dengan karyawan dealer itu, lalu sbntar kemudian pergi. Bebearap orang mebicarakan dan menghina orang yang punya anak itu, namun tiba2 orang itu entah saking jengkelnya dia berteriak : Hey, kalian sudah sinting kan? Sudah kebiasaan kalian bikin aku jengkel kan? Tahu orang itu tadi? Silit kirik [Dubur anjing] tadi itu, anaknya SBY yang mbarep si Agus Harimurti, aku ngerti dia di suruh ayahnya temuin aku untuk kasihkan surat namun dia itu tadi bukannya omong baik2 malah menghina aku. Emangnya aku ini takut apa lawan dia dan lawan Bapaknya?” Dan orang2 di situ terdiam semua dan seperti menyesal. Dalam waktu tiga hari ini mereka kaget dan heran, karena tiga hari sebelumnya, Megawati juga di maki2 di kartopuran deka tempat itu juga dan rombongan Megawati, lalu lewat di situ pelan2, namun orang itu [Bobby Medianto/Jaguar] tidak acuhkan rombongan yang lewat itu sekalipun sebelumnya bilang pada orang2 di situ , “tuh ndoromu mau lewat”, saat sirine Patwal di bunyikan sekitar 70 meter dari situ. Kami lihat kejadian itu dan masih ingat dan Mas Bobby sendiri mungkin lupa karena tak pernah singgung lagi soal itu. Saat itu kami sedang menjemput istri yang lagi belanja di situ.

Witono, Korem 074.

JAGUAR MBARANG NGAMUK DI TIM-TIM.

SERIAL of JAGUAR RETURNS. [Kisah Nyata]

(R.M. Panji Soeryonegoro Mbarang Jantur)

September 1999. Pelembak Ampenan, Mataram NTB.

Sesudah beberapa minggu jẻlungan alias cari2 ga’ ketemukan juga, akhirnya tim pencari yang di utus oleh Jendral L.B. Moerdhani ketemu Bobby Meidianto “Jaguar” di kediaman baru Dr. Supono pamannya di Pelembak Ampenan.

Maklum baru saja pindahan dari Praya ke Mataram, lalu Jaguar sendiri seperti kutu loncat masih bolak balik ke Ponpes Muhajirin Praya dan juga he….he….he…. midang (apel) katanya. Banyak cewe’ nya yang mesti ia pamitin sebab ia mesti pulang ke Jawa.

“Hosh…hosh…hosh……untung ketemu mas, kami di suruh Bapak Komandan untuk mengajak mas ke Makodim segera” kata utusan itu.

“Saya di tangkap? Untuk urusan apa?” tanya Bobby.

“Tidak koq, ini kami bawa surat untuk mas Bobby” kata utusan itu sambil serahkan surat.

Bobby segera buka dan baca surat untuknya itu.

“Ini…? Koq aneh? Aku diminta untuk segera datang ke Makodim tapi di kediaman Komandan Kodim? Dan ada beberapa tamu penting dari Jakarta ingin temui aku di sana? Who? N ada urusan apa?”

Lalu Bobby segera berangkat ke Makodim Mataram bersama utusan itu.

Sampai di sana, setelah menunggu agak lama lalu di temui Komandan Kodim di situ. Dan lalu Diajak berbincang-bincang sebentar. Tak berapa lama beberapa orang lagi datang ke situ. Bobby tak mengenalinya namun ia merasakan keakraban dari orang2 itu padanya. Namun dasarnya Jaguar, ia tidak berkurang kewaspadaannya. Dan hal itu terbukti karena, tidak di sangka2 seorang diantara tamu yang datang itu tahu2 melayangkan pukulan dan tendangan beruntun dan Bobby mampu menghindarinya dengan ilmu langkah ajaib dan Tai Chi dan bahkan menangkap dan menelikung orang itu dengan ilmu kuncian Shaolin dan jujitsunya.

Tahu temannya di telikung, satunya lagi keluarkan pistolnya dan todongkan ke arah kepala Bobby namun dengan manisnya Bobby menghindarkan kepalanya dan menjegal kaki orang itu tanpa melepaskan telikungannya. Orang yang memegang pistol itu terjatuh dan pistol meledak ke arah langit2 rumah.

Beberapa anggota TNI di situ segera berlarian mendatangi, tapi di hentikan oleh Komandan Kodim itu. Dibilang tak ada apa2 hanya latihan saja. Jaguar lalu lepaskan kunciannya, setelah ia tahu itu hanyalah test saja.

Kedua orang yang menyerangnya lalu minta maaf, dan lalu setelah mengobrol barulah Jaguar tahu kalau ia itu adalah seorang yang dianggap penting dan akan di beri tugas khusus, dan iapun di tunjukkin beberapa foto dan dokumen dirinya dari Den Harin, dan itu, sempat membuat Jaguar limbung, karena kepalanya mendadak pening.

Ia senang sekali namun juga ragu2, dan surprise. Betapa tidak? Ia lihat foto dirinya bersama beberapa anggota TNI sedang latihan dan berpakaian TNI, serta menyandang senjata, juga sedang di kabin Mirage, dan di depan Mirage, juga beserta beberapa cewe bule dan Bapak Presiden Soeharto dan Jendral Moerdhani.

Tidak ia sangka sama sekali hal itu namun hal ini bukan mimpi.

Akhirnya ia di tanya, apakah bila ia itu di beri tugas lagi ia mau menerima? Dan apakah ia bersedia menjalani terapy hipnosa khusus untuk kembali membuatnya teringat siapa dirinya itu?

Dengan hati berdebar-debar dan penuh tanda tanya ia berpikir. Ia di beri kesempatan satu bulan. Namun setelah beberapa menit ia pertimbangkan, Jaguar menjawab, kalau bisa sekarang, maka itu lebih baik sebab ia pilih pulang ke Jawa segera, dan itu tidak ingin ia teruskan lama2 bila tak ada kenyataannya yaitu: bahwa ia itu benar2 seorang anggota Densus Harimau Indonesia.

Akhirnya ia di janjikan waktu seminggu. Dan itu terlaksana.

Minggu pertama Oktober 1999, markas TNI AU Rembige.

“Sudah siap J?” tanya Puma. “Ya, I’m ready” jawab Jaguar.

“Perbekalan dan amunisinya sudah kami siapkan hanya saja untuk amunisi kau benar2 mlarat deh, Cuma ada 5 magazine dan beberapa granat, lainnya delapan pisau lempar dan katana, serta bayonet milikmu dulu kami bawakan untukmu seperti yang kau minta”.

“What????!!!! Kalian ingin bunuh aku???? Gherrrrhh!!!! Kata Bobby “Jaguar”.

“He…he…. Salah sendiri kau terima tugas ini” jawab Puma seenaknya. “Selanjutnya nanti kau akan temui Jaws yang duluan ke sana, asal….. Kau tidak mampus disana”.

“Shits… bawel luh, tahu gini ogah aku kalian ajak misi ini, dan mendingan aku tak ingat kalian lagi Forever, fuck u”.

“Bob, jangan mati di sana ya? Ntar aku bingung mau kabari keluargamu, kan mereka tak tahu soal ini”, kata Jendral Dhenny, yang juga segera datang ke NTB begitu tahu Bobby telah ketemu dan mau di beri tugas. “I.. I, Sir!”.

Dan Bobby naik ke pesawat yang membawanya ke Tim-tim, sebuah pesawat kecil. Jenis Cesna, ada beberapa anggota TNI yang juga ada situ selain Jaguar dan Puma. Mereka nanti akan turun di Dili, namun Jaguar akan turun di tengah jalan.

“10…9…8…7….6……5…..4….3….2….1….GO!”

J loncat dari ketinggian 300 meter, (versi lain dari Puma ceritakan bahwa Jaguar tidak terjun pakai parasut, tapi Bobby bilang pakai).

“Sendirian saja ia? Tidak kita temani?” tanya seorang sersan yang ada di pesawat itu. “Tidak, ia lebih suka sendirian atau di temani pacarnya daripada kau temani” jawab Puma.

Sampai di tanah, J segera lakukan scanning, dan ia temukan ada sosok kerangka seorang prajurit TNI tersangkut di semak. Tak di nyana olehnya, saat memeriksa kerangka itu tahu2 sebuah benda panjang dan tajam tiba2 meluncur keluar dari semak dan menembus perutnya. Tak bisa kita bayangkan betapa sakitnya itu.

J langsung pingsan seketika. Entah berapa lama ia pingsan , lalu sempat sadar, dan lalu pingsan lagi, begitu berulangkali hingga dua malam, dan saat setelah itu ia pingsan lalu sadar lagi untuk ke sekian kalinya, ia rasakan kebal pada lukanya hingga sakit pada perutnya itu banyak berkurang, dan ia bisa sadar agak lama, dan merenung. Ia ingat peristiwa hingga ia sampai ke situ dan tujuan misinya, juga ingat pada Panji anaknya, dan janjinya pada Panji dan rencana kepulangannya saat sebelum ia terima tugas itu.

Begitu ingat hal itu iapun sadar bahwa ia itu masih hidup dan masih ada harapan untuk bisa pulang kembali dan bertemu dengan anaknya lagi. Akhirnya iapun ingat metode2 pernapasan dan pengobatan yang ia kuasai, dan ia pakai itu untuk mematikan rasa sakit dan mengumpulkan kekuatan.

Setelah beberapa saat ia meditasi, akhirnya ia membuka matanya dan ia cabut dan patahkan batang kayu yang menyatai dirinya itu. Darah hitam dan anyir menyembur keluar dan lukanya kembali terbuka makin besar. Lalu berganti dengan darah segar.

Ia ikat perutnya dengan sobekan kain yang kebetulan juga ia bawa (mitela) setelah ia beri serbuk obat dan anti biotik yang ia campur.

Ia haus sekali namun ia tak berani minum banyak hanya tetesi bibirnya saja, sedangkan ia merasakan badannya panas karena demam dan luka.

Ia hanya bisa kuburkan kerangka yang ia temukan itu dengan serampangan, dan kekuatannya seakan-akan tak bersisa, pandangannya kabur dan berkunang-kunang, belum lagi sakit yang menderanya terasa lagi.

Lalu ia putuskan untuk menyembunyikan diri dulu sambil sembuhkan lukanya. Dua hari setelah itu, ia sudah merasakan lebih baik dan segar, dan secara kebetulan ia membaui asap dan ada beberapa orang asli Tim-tim lewat di dekatnya. Ia lihat mereka itu berpakaian mirip penduduk sipil namun ada seorang diantara mereka membawa pistol dan M16. Mereka asyik jalan sambil ngobrol.

“Untunglah aku bawa M16 juga dan ini yang jenis umum dipakai bukan seri khusus yang biasa kami pakai latihan, jadi kekurangan amunisi bisa ambil dari mereka itu” Pikir Bobby, yang lalu segera bidik orang yang membawa senjata itu dan menembak kepalanya serta dengan secepat kilat ia bidik dan tembakkan juga kepada beberapa orang lainnya itu. “Bodo’ amat deh kliru orang juga tak apa, misalnya mereka bukan falintil” pikir Bobby.

Begitulah berulang kali hingga hampir seminggu ia lakukan itu, saat ia itu bertemu dengan falintil–falintil itu yang rupanya tidak punya pengalaman melawan para sniper, apalagi sniper2 kelas Paus macam Jaguar dan den Harin itu.

Tapi sial juga tatkala ia yang dalam perjalanan itu temukan sekelompok falintil yang hampir semuanya bersenjata, bahkan bawa RPG. Jaguar malah kelabakan dan di uber serta di berondong terus. Tapi dasar yang di kirim ini bukan Cuma tentara biasa, tapi juga pendekar silat yg sakti, bukan Cuma tembakan balasan dan sembunyi atau tiarap aja tapi juga pukulan tangan kosong dan tangkisan tenaga dalam menepis ledakan granat dan peluru.

Bukan main dalam waktu beberapa puluh menit, sekitar 13 orang falintil yang uber dirnya habis. Jaguar terengah-engah dan ia berulangkali tiup tangannya dan ia taruh di telinganya yang terasa pekak akibat suara ledakan granat RPG yang sempat menghantam nya.

Tahu2 kepalanya ditodong pistol oleh seseorang. “ Jangan bergerak! Dan angkat tangan!” kata orang itu. Mendengar itu Jaguar malah lega dan “shits deh….! Lu ngapain ke sini?” tanya Jaguar.

“Angkat tangan!” bentak orang itu. “Yaik!” jerit Jaguar sambil angkat tangannya.

Orang itu suruh anak buahnya memeriksa sekitarnya dan lalu di jawab aman. “Okey sekarang turunkan” kata orang itu. “Sialan luh, pegel nih kau suruh angkat tangan tadi, brengsek!”

“he…he…he… emang biar kau cape’. Apa kabar kau sobat ? lama tak jumpa, gimana Anita?”

“Jaws, aku sungguh senang skali ketemu kau di sini, ehm … kebetulan aku lama tak makan sirip hiu, he….he…he…”.

“Brengsek kau…. Nafsu makanmu itu tak kau ubah ya?”

“Abis di rumah pamanku aku lebih banyak puasa dan Cuma makan lomak (umbi tales) dan mie aja” jawab J cengingisan.

“Hey, beri ia amunisi dan makanan kita!” perintah Jaws pada anak buahnya. Ia memang sedang patroli dan kebetulan ia dengar suara rentetan tembakan dan ledakan yang ia lalu datangi, tak di sangka ia ketemu Jaguar itu.

Tiba2 Jaws kaget, ia lihat bagian perut Jaguar robek bajunya dan terlihat sedikit kain balutan serta nampak darahnya.

“Kau luka Bob? Kapan itu?”. Di jawab: “Ya, hanya sedikit, tapi lumayan parah juga. Eh, kebetulan nich, bisa minta tolong kau beri obat di bagian pinggangku?”

“Hah??? Sompret, ini sih bukan Cuma sedikit Bob, luh masih baik2 aja?” seru Jaws saat lihat luka Jaguar yang sesungguhnya. Tapi ia juga heran karena itu luka tembus dari perut hingga punggung namun masih dapat merapat dan bagian dalam organ perut Jaguar seprtinya tidak apa-apa.

“Fine koq, santai aja deh, tapi entah juga nanti apa aku masih akan hidup terus”. “Tapi sampai saat ini, udah beberapa hari ini tak apa-apa badanku ini”. Jaws geleng2 kepala melihat hal itu.

Akhirnya Jaws bilang,” Okey deh, aku mau terusin tugasku dulu dan nanti kami perlu segera kembali ke pos, dan kau ada tugas yang mesti kau selesaikan bukan?”.

Jaguar mengiyakan, lalu ia bilang bahwa ia membaui asap, yang kemungkinan itu ada perkampungan entah di sebelah mana. Jaws mengerti lalu mengajak anak buahnya untuk berlalu.

“Eh….? Mau ke arah sana? Hati2 banyak ranjaunya” kata Jaguar mengingatkan temannya itu. Jaws mengiyakan. Dan mereka berpisah lagi setelah janji akan ketemu di markas dalam waktu seminggu lagi.

Lalu Jaguar kembali lanjutkan perjalanan, namun ia heran, bau asap itu, seharusnya ada dalam jark dekat, dan ia perkirakan ada perkampungan, namun ia hanya hitung lawannya ini tadi, tak sebanyak perkiraannya. Ia lalu coba pakai Patkwa dan indra ke enam dan ke tujuhnya, dan ia kaget sekali. Posisinya dan Posisi Jaws cs, dalam kedudukan apes banget. Mereka ada dalam jebakan dan perangkap. Tapi kondisi baik2 saja. Hal ini membuat Jaguar curiga ada sesuatu yang kurang ia pahami. Dari penglihatan batinnya di saat lalu dan dari ia temukan kerangka di sekitar 8 km dari situ, jelas sekali ia melihat bahwa ada sekompi pasukan yang telah terbantai di situ, dan itu hampir sama dengan Kompi Rajawali, yang juga Hancur di lain tempat.

Ia masih susah bergerak, kalau bentrok senjata, ia kalah amunisi, dan kalau ia terus-terusan pakai tenaga dalam dan ilmu kesaktian, tanpa di imbangi dengan tehnik gerilya yang mantap, ia pasti hancur juga. Sedangkan untuk memakai supranatural dan tenaga dalam itupun kondisinya tak memungkinakan banya, perutnya masih terasa amat sangat sakit untuk bergerak dan sekaligus mengeluarkan tenaga dalamnya.

Ia tahu, masih ada tehnik lain, ia lalu pakai smacam ajian untuk melayang, dan memanjat sebuah pohon yang tinggi dan lalu, ia melihat posisi nya dan posisi Jaws menghilang dan ia menemukan bahwa, lawan sebenarnya sudah membuat Traps dari alam, dan ia heran sekaligus takjub. Formasi itu bukan dari sembarang orang, tapi, tiap lawan yang masuk akan dapat mereka lihat, dan mereka kejar dan hancurkan sedangkan lawan yang masuk itu tak bisa melihat dari arah mana saja mereka itu, dan kalaupun lari mereka akan tersesat dan terjebak. Dan ia melihat bahwa posisi asap sekitar 11 km dari situ, namun angin membawanya ke tempat Jaguar. Dan lawan tak dapat segera sampai ke tempatnya dalam waktu 4 jam paling cepat, karena lebatnya hutan, sekalipun mereka itu sudah hapal.

Jaguar segera mengontak Jaws agar waspada. Sekalipun arah ia pergi berlawanan, sebab kemungkinan, kelompok lain yang ke arah asap itu akan berpapasan dengan Jaws.

Bersambung…

Notes:

Yusuf Kelly di temukan dan di Tembak oleh anak buah Jaws [perwira2 dg Pangkat Kapten n sersan ], dan diantaranya adalah Letkol [pangkat sekarang] Sungkono, sekarang di Aceh.