September 1999. Pelembak Ampenan, Mataram NTB.
Sesudah beberapa minggu jẻlungan alias cari2 ga’ ketemukan juga, akhirnya tim pencari yang di utus oleh Jendral L.B. Moerdhani ketemu Bobby Meidianto “Jaguar” di kediaman baru Dr. Supono pamannya di Pelembak Ampenan.
Maklum baru saja pindahan dari Praya ke Mataram, lalu Jaguar sendiri seperti kutu loncat masih bolak balik ke Ponpes Muhajirin Praya dan juga he….he….he…. midang (apel) katanya. Banyak cewe’ nya yang mesti ia pamitin sebab ia mesti pulang ke Jawa.
“Hosh…hosh…hosh……untung ketemu mas, kami di suruh Bapak Komandan untuk mengajak mas ke Makodim segera” kata utusan itu.
“Saya di tangkap? Untuk urusan apa?” tanya Bobby.
“Tidak koq, ini kami bawa surat untuk mas Bobby” kata utusan itu sambil serahkan surat.
Bobby segera buka dan baca surat untuknya itu.
“Ini…? Koq aneh? Aku diminta untuk segera datang ke Makodim tapi di kediaman Komandan Kodim? Dan ada beberapa tamu penting dari Jakarta ingin temui aku di sana? Who? N ada urusan apa?”
Lalu Bobby segera berangkat ke Makodim Mataram bersama utusan itu.
Sampai di sana, setelah menunggu agak lama lalu di temui Komandan Kodim di situ. Dan lalu Diajak berbincang-bincang sebentar. Tak berapa lama beberapa orang lagi datang ke situ. Bobby tak mengenalinya namun ia merasakan keakraban dari orang2 itu padanya. Namun dasarnya Jaguar, ia tidak berkurang kewaspadaannya. Dan hal itu terbukti karena, tidak di sangka2 seorang diantara tamu yang datang itu tahu2 melayangkan pukulan dan tendangan beruntun dan Bobby mampu menghindarinya dengan ilmu langkah ajaib dan Tai Chi dan bahkan menangkap dan menelikung orang itu dengan ilmu kuncian Shaolin dan jujitsunya.
Tahu temannya di telikung, satunya lagi keluarkan pistolnya dan todongkan ke arah kepala Bobby namun dengan manisnya Bobby menghindarkan kepalanya dan menjegal kaki orang itu tanpa melepaskan telikungannya. Orang yang memegang pistol itu terjatuh dan pistol meledak ke arah langit2 rumah.
Beberapa anggota TNI di situ segera berlarian mendatangi, tapi di hentikan oleh Komandan Kodim itu. Dibilang tak ada apa2 hanya latihan saja. Jaguar lalu lepaskan kunciannya, setelah ia tahu itu hanyalah test saja.
Kedua orang yang menyerangnya lalu minta maaf, dan lalu setelah mengobrol barulah Jaguar tahu kalau ia itu adalah seorang yang dianggap penting dan akan di beri tugas khusus, dan iapun di tunjukkin beberapa foto dan dokumen dirinya dari Den Harin, dan itu, sempat membuat Jaguar limbung, karena kepalanya mendadak pening.
Ia senang sekali namun juga ragu2, dan surprise. Betapa tidak? Ia lihat foto dirinya bersama beberapa anggota TNI sedang latihan dan berpakaian TNI, serta menyandang senjata, juga sedang di kabin Mirage, dan di depan Mirage, juga beserta beberapa cewe bule dan Bapak Presiden Soeharto dan Jendral Moerdhani.
Tidak ia sangka sama sekali hal itu namun hal ini bukan mimpi.
Akhirnya ia di tanya, apakah bila ia itu di beri tugas lagi ia mau menerima? Dan apakah ia bersedia menjalani terapy hipnosa khusus untuk kembali membuatnya teringat siapa dirinya itu?
Dengan hati berdebar-debar dan penuh tanda tanya ia berpikir. Ia di beri kesempatan satu bulan. Namun setelah beberapa menit ia pertimbangkan, Jaguar menjawab, kalau bisa sekarang, maka itu lebih baik sebab ia pilih pulang ke Jawa segera, dan itu tidak ingin ia teruskan lama2 bila tak ada kenyataannya yaitu: bahwa ia itu benar2 seorang anggota Densus Harimau Indonesia.
Akhirnya ia di janjikan waktu seminggu. Dan itu terlaksana.
Minggu pertama Oktober 1999, markas TNI AU Rembige.
“Sudah siap J?” tanya Puma. “Ya, I’m ready” jawab Jaguar.
“Perbekalan dan amunisinya sudah kami siapkan hanya saja untuk amunisi kau benar2 mlarat deh, Cuma ada 5 magazine dan beberapa granat, lainnya delapan pisau lempar dan katana, serta bayonet milikmu dulu kami bawakan untukmu seperti yang kau minta”.
“What????!!!! Kalian ingin bunuh aku???? Gherrrrhh!!!! Kata Bobby “Jaguar”.
“He…he…. Salah sendiri kau terima tugas ini” jawab Puma seenaknya. “Selanjutnya nanti kau akan temui Jaws yang duluan ke sana, asal….. Kau tidak mampus disana”.
“Shits… bawel luh, tahu gini ogah aku kalian ajak misi ini, dan mendingan aku tak ingat kalian lagi Forever, fuck u”.
“Bob, jangan mati di sana ya? Ntar aku bingung mau kabari keluargamu, kan mereka tak tahu soal ini”, kata Jendral Dhenny, yang juga segera datang ke NTB begitu tahu Bobby telah ketemu dan mau di beri tugas. “I.. I, Sir!”.
Dan Bobby naik ke pesawat yang membawanya ke Tim-tim, sebuah pesawat kecil. Jenis Cesna, ada beberapa anggota TNI yang juga ada situ selain Jaguar dan Puma. Mereka nanti akan turun di Dili, namun Jaguar akan turun di tengah jalan.
“10…9…8…7….6……5…..4….3….2….1….GO!”
J loncat dari ketinggian 300 meter, (versi lain dari Puma ceritakan bahwa Jaguar tidak terjun pakai parasut, tapi Bobby bilang pakai).
“Sendirian saja ia? Tidak kita temani?” tanya seorang sersan yang ada di pesawat itu. “Tidak, ia lebih suka sendirian atau di temani pacarnya daripada kau temani” jawab Puma.
Sampai di tanah, J segera lakukan scanning, dan ia temukan ada sosok kerangka seorang prajurit TNI tersangkut di semak. Tak di nyana olehnya, saat memeriksa kerangka itu tahu2 sebuah benda panjang dan tajam tiba2 meluncur keluar dari semak dan menembus perutnya. Tak bisa kita bayangkan betapa sakitnya itu.
J langsung pingsan seketika. Entah berapa lama ia pingsan , lalu sempat sadar, dan lalu pingsan lagi, begitu berulangkali hingga dua malam, dan saat setelah itu ia pingsan lalu sadar lagi untuk ke sekian kalinya, ia rasakan kebal pada lukanya hingga sakit pada perutnya itu banyak berkurang, dan ia bisa sadar agak lama, dan merenung. Ia ingat peristiwa hingga ia sampai ke situ dan tujuan misinya, juga ingat pada Panji anaknya, dan janjinya pada Panji dan rencana kepulangannya saat sebelum ia terima tugas itu.
Begitu ingat hal itu iapun sadar bahwa ia itu masih hidup dan masih ada harapan untuk bisa pulang kembali dan bertemu dengan anaknya lagi. Akhirnya iapun ingat metode2 pernapasan dan pengobatan yang ia kuasai, dan ia pakai itu untuk mematikan rasa sakit dan mengumpulkan kekuatan.
Setelah beberapa saat ia meditasi, akhirnya ia membuka matanya dan ia cabut dan patahkan batang kayu yang menyatai dirinya itu. Darah hitam dan anyir menyembur keluar dan lukanya kembali terbuka makin besar. Lalu berganti dengan darah segar.
Ia ikat perutnya dengan sobekan kain yang kebetulan juga ia bawa (mitela) setelah ia beri serbuk obat dan anti biotik yang ia campur.
Ia haus sekali namun ia tak berani minum banyak hanya tetesi bibirnya saja, sedangkan ia merasakan badannya panas karena demam dan luka.
Ia hanya bisa kuburkan kerangka yang ia temukan itu dengan serampangan, dan kekuatannya seakan-akan tak bersisa, pandangannya kabur dan berkunang-kunang, belum lagi sakit yang menderanya terasa lagi.
Lalu ia putuskan untuk menyembunyikan diri dulu sambil sembuhkan lukanya. Dua hari setelah itu, ia sudah merasakan lebih baik dan segar, dan secara kebetulan ia membaui asap dan ada beberapa orang asli Tim-tim lewat di dekatnya. Ia lihat mereka itu berpakaian mirip penduduk sipil namun ada seorang diantara mereka membawa pistol dan M16. Mereka asyik jalan sambil ngobrol.
“Untunglah aku bawa M16 juga dan ini yang jenis umum dipakai bukan seri khusus yang biasa kami pakai latihan, jadi kekurangan amunisi bisa ambil dari mereka itu” Pikir Bobby, yang lalu segera bidik orang yang membawa senjata itu dan menembak kepalanya serta dengan secepat kilat ia bidik dan tembakkan juga kepada beberapa orang lainnya itu. “Bodo’ amat deh kliru orang juga tak apa, misalnya mereka bukan falintil” pikir Bobby.
Begitulah berulang kali hingga hampir seminggu ia lakukan itu, saat ia itu bertemu dengan falintil–falintil itu yang rupanya tidak punya pengalaman melawan para sniper, apalagi sniper2 kelas Paus macam Jaguar dan den Harin itu.
Tapi sial juga tatkala ia yang dalam perjalanan itu temukan sekelompok falintil yang hampir semuanya bersenjata, bahkan bawa RPG. Jaguar malah kelabakan dan di uber serta di berondong terus. Tapi dasar yang di kirim ini bukan Cuma tentara biasa, tapi juga pendekar silat yg sakti, bukan Cuma tembakan balasan dan sembunyi atau tiarap aja tapi juga pukulan tangan kosong dan tangkisan tenaga dalam menepis ledakan granat dan peluru.
Bukan main dalam waktu beberapa puluh menit, sekitar 13 orang falintil yang uber dirnya habis. Jaguar terengah-engah dan ia berulangkali tiup tangannya dan ia taruh di telinganya yang terasa pekak akibat suara ledakan granat RPG yang sempat menghantam nya.
Tahu2 kepalanya ditodong pistol oleh seseorang. “ Jangan bergerak! Dan angkat tangan!” kata orang itu. Mendengar itu Jaguar malah lega dan “shits deh….! Lu ngapain ke sini?” tanya Jaguar.
“Angkat tangan!” bentak orang itu. “Yaik!” jerit Jaguar sambil angkat tangannya.
Orang itu suruh anak buahnya memeriksa sekitarnya dan lalu di jawab aman. “Okey sekarang turunkan” kata orang itu. “Sialan luh, pegel nih kau suruh angkat tangan tadi, brengsek!”
“he…he…he… emang biar kau cape’. Apa kabar kau sobat ? lama tak jumpa, gimana Anita?”
“Jaws, aku sungguh senang skali ketemu kau di sini, ehm … kebetulan aku lama tak makan sirip hiu, he….he…he…”.
“Brengsek kau…. Nafsu makanmu itu tak kau ubah ya?”
“Abis di rumah pamanku aku lebih banyak puasa dan Cuma makan lomak (umbi tales) dan mie aja” jawab J cengingisan.
“Hey, beri ia amunisi dan makanan kita!” perintah Jaws pada anak buahnya. Ia memang sedang patroli dan kebetulan ia dengar suara rentetan tembakan dan ledakan yang ia lalu datangi, tak di sangka ia ketemu Jaguar itu.
Tiba2 Jaws kaget, ia lihat bagian perut Jaguar robek bajunya dan terlihat sedikit kain balutan serta nampak darahnya.
“Kau luka Bob? Kapan itu?”. Di jawab: “Ya, hanya sedikit, tapi lumayan parah juga. Eh, kebetulan nich, bisa minta tolong kau beri obat di bagian pinggangku?”
“Hah??? Sompret, ini sih bukan Cuma sedikit Bob, luh masih baik2 aja?” seru Jaws saat lihat luka Jaguar yang sesungguhnya. Tapi ia juga heran karena itu luka tembus dari perut hingga punggung namun masih dapat merapat dan bagian dalam organ perut Jaguar seprtinya tidak apa-apa.
“Fine koq, santai aja deh, tapi entah juga nanti apa aku masih akan hidup terus”. “Tapi sampai saat ini, udah beberapa hari ini tak apa-apa badanku ini”. Jaws geleng2 kepala melihat hal itu.
Akhirnya Jaws bilang,” Okey deh, aku mau terusin tugasku dulu dan nanti kami perlu segera kembali ke pos, dan kau ada tugas yang mesti kau selesaikan bukan?”.
Jaguar mengiyakan, lalu ia bilang bahwa ia membaui asap, yang kemungkinan itu ada perkampungan entah di sebelah mana. Jaws mengerti lalu mengajak anak buahnya untuk berlalu.
“Eh….? Mau ke arah sana? Hati2 banyak ranjaunya” kata Jaguar mengingatkan temannya itu. Jaws mengiyakan. Dan mereka berpisah lagi setelah janji akan ketemu di markas dalam waktu seminggu lagi.
Lalu Jaguar kembali lanjutkan perjalanan, namun ia heran, bau asap itu, seharusnya ada dalam jark dekat, dan ia perkirakan ada perkampungan, namun ia hanya hitung lawannya ini tadi, tak sebanyak perkiraannya. Ia lalu coba pakai Patkwa dan indra ke enam dan ke tujuhnya, dan ia kaget sekali. Posisinya dan Posisi Jaws cs, dalam kedudukan apes banget. Mereka ada dalam jebakan dan perangkap. Tapi kondisi baik2 saja. Hal ini membuat Jaguar curiga ada sesuatu yang kurang ia pahami. Dari penglihatan batinnya di saat lalu dan dari ia temukan kerangka di sekitar 8 km dari situ, jelas sekali ia melihat bahwa ada sekompi pasukan yang telah terbantai di situ, dan itu hampir sama dengan Kompi Rajawali, yang juga Hancur di lain tempat.
Ia masih susah bergerak, kalau bentrok senjata, ia kalah amunisi, dan kalau ia terus-terusan pakai tenaga dalam dan ilmu kesaktian, tanpa di imbangi dengan tehnik gerilya yang mantap, ia pasti hancur juga. Sedangkan untuk memakai supranatural dan tenaga dalam itupun kondisinya tak memungkinakan banya, perutnya masih terasa amat sangat sakit untuk bergerak dan sekaligus mengeluarkan tenaga dalamnya.
Ia tahu, masih ada tehnik lain, ia lalu pakai smacam ajian untuk melayang, dan memanjat sebuah pohon yang tinggi dan lalu, ia melihat posisi nya dan posisi Jaws menghilang dan ia menemukan bahwa, lawan sebenarnya sudah membuat Traps dari alam, dan ia heran sekaligus takjub. Formasi itu bukan dari sembarang orang, tapi, tiap lawan yang masuk akan dapat mereka lihat, dan mereka kejar dan hancurkan sedangkan lawan yang masuk itu tak bisa melihat dari arah mana saja mereka itu, dan kalaupun lari mereka akan tersesat dan terjebak. Dan ia melihat bahwa posisi asap sekitar 11 km dari situ, namun angin membawanya ke tempat Jaguar. Dan lawan tak dapat segera sampai ke tempatnya dalam waktu 4 jam paling cepat, karena lebatnya hutan, sekalipun mereka itu sudah hapal.
Jaguar segera mengontak Jaws agar waspada. Sekalipun arah ia pergi berlawanan, sebab kemungkinan, kelompok lain yang ke arah asap itu akan berpapasan dengan Jaws.
Bersambung…
Notes:
Yusuf Kelly di temukan dan di Tembak oleh anak buah Jaws [perwira2 dg Pangkat Kapten n sersan ], dan diantaranya adalah Letkol [pangkat sekarang] Sungkono, sekarang di Aceh.
|