Kenangan Saat lalu.

Aku baru Bete rasanya dan lalu aku ingin sekali baca sekali lagi semua yang telah di tulis teman2 aku di Komando Payung Rasul Indonesia, lalu terpikir olehku untuk bikin tulisan, namun sekaligus aku ingin permudah jalan bagi Mas Bobby kekasih hatiku yang banyak di ulas dalam website ini. Mumpung lagi longgar aku tak ada tugas di kantor, tapi nanti malam mesti lakukan pengintaian di Kebon Sirih bersama tim lain. Ku coba tuliskan smua isi hatiku lewat tags, siapa tahu jadi banyak orang lebih pahami kami dan mas Bobby.Udah sejak lama aku mengenal mas Bobby Meidianto, si Jaguar, dan boleh di kata aku ini pacaran dengannya. Bagi yang belum mengenalnya, mungkin saja akan ketakutan setengah mati, bila tahu bahwa ia adalah Jaguar, anggota anti teror & inteligent yang mampu membunuh orang / lawan tanpa berkedip dan sesal sedikitpun. namun bagi kami dan teman2 lainnya dari Densus Harimau Indonesia dan Komando Payung Rasul Indonesia, tidaklah demikian halnya. Ia adalah seorang yang entah ya? pendiam, namun juga periang, romantis, dan lucu, suka humor, sebagai sahabat dan juga pemimpin, ia bahkan mau berkorban untuk teman/ sahabatnya bahkan untuk bawahan, juga sebagai seorang ayah, ia benar2 sosok pria yang amat sayang anak.

Aku hampir selalu ingat dirinya yang lucu, dan aku benar2 merasa kehilangan dia saat ia menghilang tahun 1996 dulu, dan baru tahu2 bertemu lagi tahun 2000, saat ia ke Jakarta. Kalau ingat dirinya dan tahu kisah hidupnya, kadang seperti baca komik atau novel Roman Mira W, Agatha Cristy, Wiro Sableng dll. Amat banyak keanehan dan itu semua begitu romantis, dan juga indah walaupun tidak sedikit peristiwa yang boleh di bilang mirip cerita drama kolosal dan actions.

Lalu 2003 saat aku ke Solo, dan saat itu aku lihat ia bersama Dhana anaknya yang kedua, ia duduk sambil memangku Dhana, dan membacakan anaknya itu sebuah komik, dan juga lain waktu aku lihat lagi ia mengajak anaknya bermain membuat sesuatu dari karton bekas, dan ia katakan pada anaknya itu, Dhana, ayo main2 bikin…. Origamiiiii!!! katanya menirukan Doraemon. Aku tersenyum geli dan ingin rasanya aku dekati dan peluk dirinya itu untuk melepaskan kerinduanku saat itu padanya.

Lalu juga, saat aku bertemu dia di Manahan Hari Minggu pagi, kadang ia ajak jalan2 Dhana itu menonton konser musik di panggung promosi dalam arena Stadion Manahan, dan kadang ia ajak anaknya itu naik mobil2 an elektrik, dan atau menonton konser itu sambil Dance berdua. Dhana sendiri yang saat itu masih kecil baru tiga tahun mungkin terlihat bersorak dan berjingkrak-jingkrak seakan ia itu mengerti irama musik rock yang di gelar saat itu. Aku memang tidak dekati ia saat itu karena aku malu kepada mantan istrinya, namun aku bertemu dia lain waktu di Asrama Brimob tempat Paman & Bibiku berada .

Namun saat ini aku merasa bete banget, pasalnya, ia jadi tambah susah setelah ia menyatakan akan melamar & menikahi Meutya Hafid. Bukan apa2, sekalipun aku memang juga merasa sedih, sebab ia batalkan rencananya untuk melamar aku beberapa bulan lalu saat bulan Ramadhan 2007, namun lebih dari itu.

Meutya Hafid yang ia cintai itu, tidak mau sedikitpun mengerti akan dirinya, dan malah menyakitinya. Ia mungkin lebih memilih cowoknya yang Letda, anggota Kopasus anak Jendral Subagyo Hs, yang baru saja kami ciduk dalam operasi pekat bersama tim densus 88. Yah, memang Mas Bobby itu hanyalah seorang mantan tentara saja dengan pangkat yang juga saat ini tidak diakui resmi dalam TNI yaitu Letnan Kolonel. Juga hanyalah anak Pensiunan Kepala Kantor Pajak Cirebon, tidak seperti Agus Isro Miroj pacar atau suami tidak sah Meutya Hafid itu. Yang jelas kami tahu bahwa ia adalah seorang penipu, dan pecandu serta pengedar narkoba, juga lelaki hidung belang, data dirinya dan kondite buruknya dalam Kopassus telah banyak kami ketahui, bahwa ia banyak meninggalkan tugas dan malah pergi kemana-mana bersama Meutya Hafid.

Sungguh amat memalukan korps dan memalukan juga ayahnya yang mantan KSAD itu. Namun kami kira ia , ayah dan anak hampir sama saja. Begitu congkaknya Meutya Hafid itu, dan ia tak malu sama sekali, sedangkan sudah kami beritahukan, banyak teman beritahukan lewat e-mail, dan lewat fax, ke Metro TV, termasuk ajakan kami kepada semua anggota Komando Payung Rasul untuk ikut membeli buku2 karangannya, yang sengaja kami lakukan itu agar kalau ia jadi menikah dengan Mas Bobby, maka Mas Bobby dan Meutya Hafid akan memiliki tabungan yang cukup lumayan untuk hidupnya, namun ternyata, Meutya Hafid malah memanjakan Agus Isro Miroj itu yang menghamburkan uang itu mestinya dengan foya2 dan pesta sex dan pesta narkoba serta mabok-mabokan. Sungguh amat sangat menjijikkan.

Begitu juga Meuya Hafid itu, sejak sebelum Mengalami penyanderaan bahkan hingga sekarang terlihat sering menginap berdua di hotel2 dan termasuk saat kami ciduk, hingga kami tahu dan yakin bahwa ia sebenarnya sudah tidak perawan suci lagi dan itu, ia masih berani memakai titel hajjahnya serta ejek Mas Bobby sebagai orang kenthir dan sarap.

Sungguh Allah Maha Rahim Pak Roesdiharjo, saat kemarin kami baca pesan Bapak kepada Mas Bobby yang sedianya akan di muat dalam web ini namun kami batalkan. Bahwa Tuhan telah tunjukkan bahwa Mas Bobby lah orang yang baik dan terpuji, bukan Agus anak Subagyo Hs yang memakai nama Isro Miroj itu.

Aku benci skali karena Mas Bobby jadi hampir saja mati karena melakukan sepuku atau harakiri, setelah di permalukan dan di fitnah oleh Ibu nya Meutya Hafid, dan juga masih ada lagibanyak ejekan dan hinaan yang dilontarkan oleh teman2 Meutya HAfid, termasuk oleh Agus Isro Miroj itu, juga foto2 syur Meutya Hafid dengan bajingan2 itu. Beberapa kawan Isro Miroj dari Kopasus dan Metro Tv serta dari stasiun TV lainnya juga meneror Mas Bobby melalui e-mail. Dan malah menyebar luaskan foto2 syuur tersebut dalam beberapa website.

Sungguh bukan suatu kebetulan juga bahwa mendadak Mas Bobby di datangi, oleh seorang anggota teroris anak buah Noordin Top yang bernama Dulmatin, setelah kami dan teman2 Kopral Indonesia beberapa kali memberitahukan tentang diri Mas Bobby, melalui, webmaster Mero TV, Media Indonesia, Hanura, dan juga beberapa stasiun TV lainnya yaitu RCTI, dan SCTV serta Indosiar, namun surat2 khusus yang terkirim ke alamat e-mail Meutya Hafid, dan malah di jawab oleh kelompok teroris itu sungguh amat sangat mengherankan. Hal inipun membuat kami berpikir bahwa orang2 Metro TV, dan stasiun2 TV itu, juga Budianto dan Meutya Hafid serta para webmaster tersebut diatas itupun terlibat juga dalam perdaganagan narkoba, dan aksi serta kelompok teroris tersebut.

Hanya karena kami belum menemukan bukti yang cukup saja maka kami dari Den Harin dan Den 88 serta BNN masih diam diri saja.

Memang sebagian berita di internet ini, adalah dari kami namun itu semua bukan karena rasa sentimen kami, tapi kok rasanya aneh juga ya? Bilang pada Mas Bobby minta menikah secara batin dulu, namun tak mau menemui langsung, dan malah menjerumuskan Mas Bobby, dan tidak menyesal sedikitpun Meutya Hafid itu hingga, sudah di beritahu agar segera menemui Mas Bobby di Solo, setelah Mas Bobby bunuh diri, namun selamat, pun juga tidak mau.

Aku mencintai mas Bobby itu dengan sepenuh hati tidak seperti dirinya, dan masih ada seorang lagi yang aku benci juga yaitu Dwi Anggia Presenter SCTV yang juga akhir2 ini kadang suka bermain api melakukan kontak batin kepada MAs Bobby namun tak mau mengatakan secara jujur kepada Mas Bobby, dan juga malah cerita kesana-kemari. Masih sinting semua sepertinya mereka itu. Dari dulu ada ciri khas bahwa orang2 yang jahil tidak akan mau / bisa dekat dengan mas Bobby, dan itu terbukti berulangkali. Bahkan Agus Isro Miroj itu pun tak lebih dari seorang pecundang, yang kalah segalanya soal kemampuan dibanding Mas Bobby, ia memang bisa bayar berapapun kepada banyak orang untuk melakukan hal2 yang ia inginkan dengan uangnya, tapi mas Bobby, bahkan ratusan kali jumlah nya yang mau membayari mas Bobby itu agar Mas Bobby punya uang gratisan dan mau melaksanakan yang dikatakan Mas Bobby tanpa minta bayaran sama sekali. Kami tak mau ersombong, hanya kami katakan juga di sini bahwa kalau memang Meutya Hafid itu benar2 masih berjiwa baik, mestinya ia akan memilih mas Bobby dan bukan laki2 lain, dan hal itu malahan justru akan membersihkan namanya namun aku pikir wanita jalang itu tidak akan mau hal itu.

Ia tidak mencintai mas Bobby sepertiku, melainkan hanya orang culas yang inginkan mencurangi Mas Bobby saja. Dan apabila ia di cemooh maka ia akan katakan cih untuk apa pilih gembel gelandangan itu?

Aku masih ingat saat itu mas Bobby sedang tidak sadarkan diri di RS, lalu berulangkali kawan2 katakan ada orang yang kirim surat ke Mas Bobby lewat e-mail namun itu e-mail address Meutya HAfid dan katakan Mas Bobby hanyalah seorang yang berjiwa kerdil, mudah marah dan lain sebagainya, kami sekaligus ingin jawab hal itu sekarang, yah, kami dan Mas Bobby memang hanyalah orang2 kecil dan tidak seperti Meutya Hafid, Isro Miroj, Agus HArimurti, Subagyo Hs, Surya Paloh, Anissa Tobing, Jendral Wiranto dan anak2nya serta Prsiden SBY yang nota bene adalah Para konglomerat yang berjiwa besar hingga saking besarnya jiwa mereka itu, mau bermain api, mecandu dan mengedarkan narkoba, dan juga melakukan free sex ataupun melecehkan banyak wanita. Kenapa Surya Paloh, Jendral Wiranto dan SBY kami ikutkan juga? karena mereka itupun juga membela anak2 mereka yang bersalah dan malah melindunginya, serta kami tahu betapa congkak anak2 mereka itu sebenarnya. Mas Bobby yang tidak bersalah apa2 pada mereka dengan seenaknya mereka hina dan itu banyak saksinya di Jakarta ini.

Padahal sebagian yang mereka makan itu adalah hasil dari permintaan Bobby Kepada semua teman2nya untuk mendukung ayah mereka itu agar terpilih sebagai anggota DPR/MPR dan Presiden RI. Kami masih ingat juga beberapa tahun lalu saat Jendral Sriyanto, saat itu menjadi Danjen Kopasus pun Mas Bobby belain saat Beliau itu terkena kasus Priok.

Satu hal lagi yg selalu aku ingat , bersama Mas Bobby, dan hal itu sering kali ia lakukan dan selalu bikin aku hampir nangis. Yaitu kebiasaannya membiarkan dirinya diserang musuh dari belakang karena memunggungi musuh namun terutama ia lakukan untuk melindungi, aku n rekan2 lain yg cewe.

Bukan cuma pas aku n teman2 lagi latihan, namun juga pas beneran. Dulu, aku ingat sekali, saat masih tugas di bagian Reskrim. Jadi intel, berurusan dengan bajingan bagi seorang Polwan sepertiku amat sangat merepotkan terutama bila sendirian di jalan2 sepi di kota Jakarta. Bukan cuma satu kali aku terpaksa adu jotos lawan bajingan2 yg mengincarku. Suatu ketika, aku benar2 pas terdesak, dan hampir tak ada jalan untuk lari. Aku bertangan kosong, tak sempat ambil pistol untuk beri ancaman. Lawanku beberap orang bawa pisau dan rantai besi. Lalu seorang diantaranya menyerangku dan pas aku mau tangkis dan pukul ia, tahu2….”Halooo? Ngapain Yank???” Tanya seseorang yg tahu2 muncul begitu saja dan menepis kedua tanganku bahkan mendekapku erat. Terdengar suara keras bukkk!!! dan entah apa yg terjadi saat itu, namun yg aku tahu, seorang pria ygmendekapku adalah mas Bobby yg muncul mendadak diantara aku dan lawan2ku saat itu. “Mas!!! Awas!!!” seruku. Dan ia tanya “Yang itu toh??? sambil membalikkan badan kearah lawan2 ku dan satu kali ia bertepuk tangan empat orang lawanku pingsan mendadak.

Aku senang dan tapi kejadian itu bikin aku bergidik bagaimana kalau mas Bobby itu terluka mengingat kudengar keras sekali benturan dari lawanku itu. Dan orang itu tahu2 terlempar.

Begitulah mas Bobby orangnya.

Sekian.

CYNTHIA.