Keajaiban di 28 Feb 2008, HARAKIRI namun BISA SELAMAT.

28 Februari 2008.

 

Arifin Annas seorang Mahasiswa Abadi di Kampusnya namun keren dan beken dan juga punya pacar Polwan akan menyambangi Bobby Meidianto Mantan Pengawal Presiden Soeharto di Selatan Tugu Lilin Penumping Solo. 

 

Ia mengira semua akan baik-baik saja, ia tahu Boby itu sedang sedih karena patah hati oleh sebab di tolak keluarga Meutya Hafid  saat akan melamar Meutya , yang mungkin saja jijik sebab  Bobby itu hanyalah seorang gembel melarat yang tidak sepadan dengan keluarga Meutya Hafid yang amat tersohor dan terhormat.

 

Tapi ternyata sesampainya di tempat itu ia amat kaget dan terperanjat sebab, Bobby itu ia temukan dalam keaadaan bersimbah darah dan luka di bagian perutnya. Arifin segera menjauh dan dengan gemetar menelpon  Suparyanto seorang  anggota Kepolisian Solo yang juga anggota Komando Payung Rasul.

 

Suparyanto, lalu datang kurang lebih setengah jam kemudian bersama beberapa orang kawannya. Saat itu di tempat itu sepi orang tak ada tukang2 becak yang biasanya mangkal di situ, awalnya mereka mengira Bobby itu di bunuh oleh seseorang, lalu ternyata setelah mereka periksa, Bobby belum mati, masih ada denyut nadi.

 

Lalu mereka memanggil mobil untuk membawa Bobby ke Rumah Sakit terdekat.

Sampai di rumah sakit itu Bobby segera di bawa ke ruang UGD, dan saat itu pisau yang menancap di perutnya dicabut, dan ternyata hal itu membuat Bobby tersadar, dan lalu sempat bercakap-cakap sebentar. Ia bilang ia lebih baik mati, karena ia merasa amat malu dan tak punya harapan lagi, untuk menikah dengan Meutya Hafid. Ia sempat berkata agar Suparyanto mengambil surat yang ada di kantong bajunya.  Ia sempat pula bercanda dengan berkata, “ Mas Par jangan Mas goreng ya ususku, tidak enak di makan koq”. Lalu Bobby pingsan lagi.

 

Dokter datang satu jam kemudian, Bobby belum di transfusi dan lukanya belum di jahit, tapi saat dokter datang memeriksa, dokter itu Tanya,” mana lukanya? Hanya seperti ini koq di bilang sampai ususnya keluar?”.

 

Perawat di situ dan Mereka yang mengantar Bobby terperanjat semua dan menengok bagian luka di perut Bobby itu dan , benar2 mereka terkejut sebab, luka parah itu telah merapat dan hanya tinggal luka seperti tergores masih sedikit berdarah.

 

Para pengantar mendesak Dokter itu untuk tetap melkukan pemeriksaan lebih teliti dan akhirnya Bobby itu di rongent.  Tapi Bobby masih belum sadar hingga keesokan harinya. Saat itu Jendral Dhenny dan juga Jendral Suharyadi di telepon dan di beri tahu kondisi Bobby. Pak Suharyadi  Pagi2 menyuruh Arifin dan teman2nya di Solo untuk mengibarkan Bendera Merah Putih setengah tiang. Semua anggota Komando Payung Rasul Cemas.

 

Lalu entah kenapa sehari kemudian juga pagi harinya Jendral Suharyadi menyuruh mengibarkan bendera setengah tiang itu jadi Setiang Penuh , dan ajaibnya, hanya selang kurang dari setengah jam sejak hal itu di laksanakan, Bobby itu tersadar. Lalu malahan bias bangun dan berjalan sendiri, namun ia masih kelihatan pucat. Hasil rongent tidak menunjukkan keanehan. Bobby di nyatakan sehat, lukanya hanya tinggal segaris tipis saja dan tidak mengeluarkan darah lagi.  Bobby lalu boleh keluar (pulang). Ia minta diantar ke selatan tugu lilin Penumping tempatnya semula.

 

Bebarapa hari kemudian ada telepon dari Rumah Sakit lain yang mengatakan Bobby telah di opname di situ selama tiga hari dalam keadaan tidak sadar, dan itu baru setelah Bobby itu sadar. Dan hari itu masih sudah boleh pulang walaupun dengan agak memaksa.

 

Baru saja Arifin Annas memberi tahu Meutya Hafid Melalui e-mail soal tersebut, Ternyata Bobby itu Pagi2 jatuh Pingsan lagi di Masjid Ta’mirul Islam, dan di bawa ke RS lagi. Lalu di situ terjadilah ke ajaiban ( penjelasan dalam surat2 di bawah).

 

PERISTIWA SEBELUMNYA.

Bobby Meidianto “Jaguar”, telah melakukan Pertolongan Kepada Meutya Hafid, Reporter Metro TV pada tahun 2005, dan JATUH CINTA pada Meutya Hafid.

 

Tapi Meutya Hafid dan teman2nya yang telah di kontak oleh Komando Payung Rasul Indonesia tiada pernah menjawab surat2 pemberitahuan tentang hal itu yang di kirimkan oleh KOPRALINDO.

 

Bulan ramadhan 2007 , Bobby Meidianto ke Jakarta untuk suatu Tugas Khusus menangani Kasus Munir dan sekaligus sebagai Ketua Yayasan Bina Putra Bangsa Indonesia mencari Dana untuk yayasan tersebut.

 

Oleh rekan2 KOPRAL DKI Jakarta, ia di sarankan untuk menemui Meutya Hafid lagi sekalian berkenalan. Namun Bobby yang malu hati, hanya meminta copy rancangan website  KOPRAL dan menyalinnya dalam sebuah buku. Salinan itupun hanya sedikit info mengenai dirinya yang di kemas dalam beberapa kisah lucu, juga info mengenai operasi khusus ninja 07 (dlm buku itu sepertinya salah tulis 06).

 

Juga berisi sebuah kisah lucu tentang Dirinya dan Meutya Hafid. Dan 2 buah Copy messages yaitu satu untuk Noordin Top dan satunya lagi untuk Mantan Gubernur DKI , Jendral Sutiyoso. Adapun kisah lucunya itu adalah sebagai berikut:

 

KISAH MEUTYA HAFID setelah kembali ke Indonesia . ( Kami tulis ulang namun mungkin tidak sama persis).

 

Sebulan setelah Meutya Hafid kembali ke Indonesia.  “Mak aku pulang” katanya pada ibunya. ” Oh, kamu Meutya, kukira kau kerasan di sana”. ” Mak ini aku kan malah susah di sana”.

“Hai Tya, apa kabar?” ,  ” Lho Mas Bobby?, kapan datang?” ” Baru aja koq” kata Bobby yang tiba2 muncul di situ. Meutya lalu memeluknya dan menangis. “Its over Tya, udah selesai, tak perlu cemas lagi kan? kau sudah selamat sekarang” kata Bobby itu.

Tapi Tiba2  bak buk bak buk, beberapa pukulan tanpa bayangan di layangkan Meutya ke dada Bobby itu, dan membuat Bobby kumat bengeknya ( penyakit asmanya kambuh).  “Uhuk, uhuk uhuk, hah hah hah” sesak napas.

Meutya meradang rupanya lalu bilang “kenapa lama sekali tidak nongol dan kemana?” “Aku di sandera orang di Irak Mas tidak datang?”

“Tya aku kan sudah tolongin kamu kan” “Aku ajak kamu ngobrol lewat batin dan itu kamu juga jawab kan?”

“Iya tapi, aku sungguh kecewa, mas itu ku kira ada di luar gua itu tapi ternyata masih di Solo ya? lalu biasanya mas itu bisa kemana-mana seperti hantu, koq tidak mas pakai?”

“Itu? anu aku itu lupa pakai itu Tya…..Aku baru ingat itu caranya setelah negosiasi itu selesai. Dan itupun keliru ke rumah Anita” katanya.

“Apaaaaa???!!! Mas malah apel ke sana???!!!!”.

“Enggak yank, itu aku keliru, lagian itu aku kan cari bantuan”.

 

Trus ngobrol soal makanan …..( itu Meutya tahu kan?)

juga Bercanda dengan kucing Anggora milikMeutya.

Lalu berpisah karena Bobby tidak mau datang ke tempat Meutya meliput berita di lokasi Lumpur panas lapindo dan…… tapi juga rindu.

 

 

 

Lalu karena Meutya di tunggu tidak datang juga ke alamat Paman Bobby di Ciputat, maka setelah dua Minggu sehabis lebaran Bobby pulang ke Solo, namun tidak langsung pulang, malah keluyuran sebulan lebih di daerah bandung dan Jawa Barat.

 

Dan anehnya sejak saat itu Meutya Hafid itu sering melakukan kontak batin mengajak Bobby itu mengobrol. namun ketika kami mencoba memberitahukan ke Metro TV lewat Fax kembali Meutya hafid itu tidak menjawab, padahal Bobby dan banyak lainnya tahu bahwa Meutya meminta Bobby itu segera datang ke rumahnya di Jakarta.

 

Setelah banyak halangan akhirnya Bobby berangkat ke Jakarta lagi, dan langsung ke rumah Meutya Hafid. namun sampai 4x kedatangannya tidak diterima baik oleh keluarga Meutya Hafid. malah Bobby itu di anggap orang yang akan menipu Meutya.

Bobby akhirnya kecewa. Saat itu mulai terdengar auman harimau dari Bobby itu mungkin dan juga lolong serigala (dari White Fang Densus HI) yang sepertinya bernada  sedih.

 

Rekan2 saat itu cerita , Bobby itu dengan langkah gontai pergi dari rumah Meutya,

lalu seorang teman KOPRAL yang telah menunggunya di perempatan jalan lebak Bulus Raya, memboncengkannya dan saat itu ada beberapa teman yang menelpon lewat HP, dan di jawab rekan kami itu: Bobby sedang klenger. Dan ketika di ajak ngobrol nada bicaranya berat dan sedih. Tapi pas lewat dekat UIN, dan lihat cewe cantik dia langsung bilang “Helooo Cewe…. I love U…. hehehehe……. ” (kumat sablengnya gara2 Meutya itu kali).

 

Sampai di rumah badannya sakit dan tak bisa bangun dari tempat tidur, pacarnya yang disitu di cueqin aja. (he he he….itu anak pamannya koq). Ia lalu pulang beberapa hari setelahnya  dan lalu lakukan harakiri itu.